Kawah Batagaika atau Batagaika Crater (Alexander Gabyshev/Siberian Times)
Kawah Batagaika mulai terbentuk pada tahun 1960-an setelah terjadi penggundulan hutan (Alexander Gabyshev/Siberian Times)
Apalagi, gaduh mengiringi pembentukannya. Dari arah Kawah Batagaika kerap terdengar gemuruh misterius atau suara mirip ledakan.
Anggapan mistis terus beredar di kalangan warga, hingga akhirnya ilmu pengetahuan menawarkan jawaban.
Para ahli mengatakan, fenomena yang terjadi di Republik Sakha atau Yakutia, Rusia terjadi akibat lelehnya permafrost atau tanah beku -- yang mengubah es di bawah permukaannya menjadi lumpur dan gas metana yang dilepaskan.
Kawah Batagaika atau Batagaika Crater menguak rahasia Bumi (Alexander Gabyshev/Siberian Times
"Penduduk setempat menyebut kawah yang tumbuh dengan cepat itu sebagai 'pintu ke dunia bawah tanah'. (Namun) studi terbaru Prof Jualian Murton menemukan banyak hal lain," demikian pernyataan University of Sussex dalam akun Twitter resminya @SussexUni.
Bukan monster atau makhluk mistis yang ada di dalamnya. Rekahan Batagaika memberikan petunjuk tentang perubahan iklim yang terjadi ribuan tahun lalu.
Di dalamnya juga ditemukan bangkai-bangkai hewan dan hutan yang membatu.
Studi dalam jurnal ilmiah Quarternary Research mengungkapkan, meski punya efek buruk melepaskan gas rumah kaca, di sisi lain, lapisan bertingkat dari sisi kawah mengungkapkan data iklim historis yang luar biasa manfaatnya.
Terawetkan di antara permafrost yang leleh, ada lapisan serbuk sari yang mengungkap bahwa area tersebut dulunya adalah tundra.
Namun, juga ditemukan petunjuk bahwa ada dua gerumbul tunggul pohon yang menunjukkan lahan tersebut juga pernah jadi hutan lebat.
Gerumbul tanaman purba yang ditemukan di Kawah Batagaika (University of Sussex)
Lapisan demi lapisan tanah melukiskan perubahan iklim secara bertahap pada masa lalu, dari masa ribuan tahun lepas, sekitar 200.000 tahun.
Para ahli berharap, informasi tersebut akan membantu mereka memprediksi apa yang akan terjadi pada masa depan planet manusia.
Ahli permafrost dari University of Sussex professor, Julian Murton mengatakan, kali terakhir Siberia mengalami pembentukan kawah 'hellsmouth' (mulut neraka) adalah 10 ribu tahun lalu. Kala itu Bumi baru saja terbangun dari zaman es terakhir.
Jejak hutan lebat ditemukan ada di atas lanskap yang lebih tua, yang telah banyak terkikis.
"Mungkin saat permafrost dicairkan dalam episode terakhir dari pemanasan iklim," kata Murton.
Namun, kabar buruknya, tingkat gas rumah kaca di atmosfer saat ini lebih tinggi daripada di masa lalu -- tingkat absolut CO2 di atmosfer mencapai 400 bagian per juta, dibanding 280 bagian per juta pada masa lalu.
CS : Jalynda
Laskar99.com / LaskarQQ.Casino
Bandar Judi Online Terbesar dan Terpercaya
Dengan berbagai Bonus yang Menarik
Kami Menantang Para Bos sekalian untuk mencoba Beda nya kartu kami!
Yang mudah menangnya , Tanpa Bot 100%
Kami juga memudahkan Proses Pendaftaran yang secara Gratis , Tanpa Ribet!
Dijamin Para Bos akan Puas dengan Pelayanan dan Service kami
Yang didukung Oleh 5 Bank Ternama di Indonesia
BCA - BNI - BRI - MANDIRI - DANAMON
Ayo Hubungi kami sekarang juga
BBM : 33427CD2
WA : +6281802567636
LINE: LaskarQQ
WECHAT : LASKARQQ
IG : LaskarQQ.ASIA
www.LaskarQQ.Casino
Tidak ada komentar:
Posting Komentar